Pengangguran di Indonesia
Tingkat pengangguran di
Indonesia bisa terbilang lumayan tinggi. Pengangguran di Indonesia menjadi
permasalahan yang sangat kompleks. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia tidak
dapat dipungkiri lagi. Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi pengangguran.
Seperti kurangnya lapangan pekerjaan, banyaknya angkatan kerja, sampai
modernisasi yang menimbulkan berkurangnya kesempatan kerja karena tenaga
manusia banyak digantikan oleh mesin. Pasalnya dari data yang ditunjukan badan
pusat statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka nasional lumayan tinggi,
dengan mencapai angka 5,50 persen. Angka ini tentu terbilang tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Di Indonesia sendiri, provinsi
dengan tingkat pengangguran tertinggi berada di Provinsi Kepulauan Riau pada
tahun 2015 dan 2016, sedangkan pengangguran terendah di Provinsi Bali. Namun
ada yang lebih mengkhawtirkan, yakni persentase tingkat pengangguran terbuka di
Jakarta ternyata melebihi persentase tingkat pengangguran terbuka Nasional.
Dalam hal ini, tentu menjadi sangat menarik dikarenakan Jakarta adalah Ibukota
Indonesia. Yang mana seluruh pusat pemerintahan dan pusat perekonomian di
Indonesia terpusat di kota ini.
Penyebab
dari pengangguran di indonesia
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak
dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam
tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional
dan pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan
penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan
lainnya di negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup
para penduduk di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus
faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah
terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia. Seorang
pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga
faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di
Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang
dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand
(permintaan) dan supply (penawaran) dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dihasilkan masih rendah. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan
penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai
standar yang ditetapkan. Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus
meningkat dan semakin mendekati titik yang mengkhawatirkan. Pengangguran
intelektual ini tidak terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu
menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga
seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja
yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang
gelar. Salah satu penyebab pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi
adalah karena kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah.
Akibatnya lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pengangguran terdidik dapat saja
dipandang sebagai rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan. Namun bila
dilihat lebih jauh, dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik
dapat dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap
tenaga terdidik yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus
berakumulasi.
Upaya
yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguran adalah sebagai berikut :
1.
Cara mengatasi pengangguran friksional
·
Perluas kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja
baru
·
Datangkan investasi baru diberbagai bidang
·
Galakkan pengembangan sektor informal seperti home
industri
·
Lakukan transmigrasi penduduk untuk menyerap tenaga
kerja disektor agraris dan lainnya
·
Bangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, PLTA,
PLTU dan lain-lainnya dengan tujuan untuk mendatangkan investasi.
2.
Cara mengatasi pengangguran struktural.
·
Tingkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja
·
Lakukan pemindahan tenaga kerja dari sektor yang
kelabihan ke sektor yang kurang
·
Lakukan pelatihan tenaga kerja sehingga mereka siap
untuk terjun ke lapangan
·
Bangun industri di wilayah yang mengalami
pengangguran.
3.
Cara mengatasi pengangguran siklikal
·
Menimgkatkan daya beli masyarakat.
·
Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan
jasa.
4.
Cara mengatasi pengangguran musiman
·
Berikan informasi jika ada lowongan kerja disektor
lain
·
Lakukan pelatihan di bidang keterampilan lainnya
sepeerti menjahit dan lain-lainnya.
5.
Cara mengatasi pengangguran teknologi
·
Berikan pelatihan untuk mengetahui atau menguasai
teknologi
6.
Cara mengatasi pengangguran deflasioner
·
Datangkan investasi baru sehingga dapat menyerap
banyak tenaga kerja
·
Berikan pelatihan kepada pekerja, dibidang
keterampilan dan lainnya
7.
Cara mengatasi penganguran konjungtural
·
Tingkatkan daya beli masyarakat terhadap barang dan
jasa yang dihasilkan.
Pengangguran
ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada
keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang
semakin bertambah. Pengangguran tak pernah lepas dari negara yang sedang
berkembang.
Jika
pemerintah tidak cepat menanggulangi masalah kemiskinan in maka akan timbul
banyak kemiskinan, timbulnya gangguan keamanan, terjadi kekacauan politik,
menganggu pertumbuhan dan gangguan ekonomi dan lain-lain.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar